Anging Mammiri Business Fair X South Sulawesi Investment Forum 2025 Dorong Investasi Hijau dan Daya Saing Global

Uncategorized48 Dilihat

Anging Mammiri Business Fair X South Sulawesi Investment Forum 2025 Dorong Investasi Hijau dan Daya Saing Global

Makassar, 12 November 2025 — Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sukses menggelar Anging Mammiri Business Fair (AMBF) yang dirangkaikan dengan South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025. Acara bergengsi ini berlangsung pada 12–13 November 2025 di Sandeq Ballroom, Claro Hotel Makassar, dengan mengusung tema “Empowering Green Economic Investment: From Local Champions to Global Vision” atau “Menguatkan Investasi Ekonomi Hijau: Dari Juara Lokal Menuju Visi Global.”

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau (green economy) di Sulawesi Selatan. Selain memperkuat sinergi antara sektor publik dan swasta, forum ini juga menjadi ajang strategis bagi pelaku usaha lokal untuk meningkatkan daya saing dan memperluas jejaring bisnis hingga ke pasar internasional.Forum investasi tersebut mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pelaku usaha, investor, akademisi, lembaga keuangan, hingga instansi pemerintah, guna membahas potensi investasi hijau dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Fokus pada Investasi Hijau dan Inklusif

Melalui AMBF x SSIF 2025, para peserta didorong untuk memanfaatkan peluang di berbagai sektor potensial seperti energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, industri pengolahan, logistik, serta ekonomi kreatif berbasis lingkungan. Bank Indonesia menegaskan bahwa penguatan investasi hijau tidak hanya tentang menjaga kelestarian alam, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global.

Acara dua hari ini diisi dengan pameran produk unggulan UMKM, sesi diskusi panel, dan forum investasi yang menampilkan berbagai proyek potensial di Sulawesi Selatan.

Dihadiri Tokoh Nasional dan Internasional.Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Forum Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan 2025 yang digelar di Makassar pada Rabu (12/11). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya:

  • Duta Besar Pakistan untuk Indonesia,
  • Konsul Jenderal Australia di Makassar,
  • Konsul Jenderal Filipina di Manado,
  • Ketua DPRD Provinsi Sulsel,
  • Direktur Pembangunan Kawasan Timur Indonesia dari Bappenas,
  • serta para Bupati dan Wali Kota se-Sulawesi Selatan.

Turut hadir pula Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, beserta jajaran, serta para pelaku usaha dan investor dari dalam dan luar negeri.

Gubernur Sulsel: Investasi Adalah Motor Penggerak Ekonomi .Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Selatan menegaskan pentingnya investasi sebagai pendorong utama kesejahteraan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja.

“Investasi adalah motor penggerak ekonomi daerah. Melalui forum ini, kita ingin membuka peluang sebesar-besarnya bagi investor untuk berpartisipasi membangun Sulawesi Selatan yang lebih maju dan berdaya saing,” ujarnya.

Beliau menambahkan bahwa sektor investasi memiliki peran strategis dalam memperkuat produktivitas daerah, memperluas kesempatan kerja, serta meningkatkan daya saing produk unggulan Sulawesi Selatan di pasar nasional dan internasional.

Kinerja Investasi Sulsel Meningkat

Berdasarkan data yang dipaparkan, realisasi investasi di Sulawesi Selatan pada triwulan III tahun 2025 mencapai Rp4,4 triliun, naik sekitar Rp115 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama ditopang oleh sektor pertambangan, perdagangan, serta jasa perbaikan dan reparasi.Sementara itu, sektor kelautan dan perikanan masih menjadi primadona ekspor Sulsel, dengan kontribusi sekitar 69 persen dari total nilai ekspor provinsi. Negara tujuan ekspor utama meliputi Jepang (48,84%), Tiongkok (33,69%), serta negara lain seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Vietnam.

Beberapa negara mitra utama investasi di Sulsel tercatat berasal dari Australia, Tiongkok, Singapura, dan Amerika Serikat.Penandatanganan MoU Bernilai 20 Juta Dolar AS

Dalam forum tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Sarana Pembangunan Sinjai dan Pemerintah Kabupaten Sinjai, dengan nilai potensi investasi sebesar 20 juta dolar AS.

Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, serta sejumlah investor dan pejabat terkait. Usai penandatanganan, para pihak melakukan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen untuk memperkuat kerja sama investasi baru di Sulawesi Selatan.

Sulsel Menuju Pusat Investasi Hijau Indonesia Timur

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat iklim investasi yang sehat, transparan, dan berkelanjutan. Forum ini juga menjadi bagian dari kalender ekonomi Sulsel 2025 yang mendukung program nasional percepatan investasi, perdagangan, dan pariwisata hijau.

“Sulawesi Selatan memiliki potensi besar di sektor industri pengolahan, logistik, dan pariwisata hijau. Kami berharap kegiatan ini menjadi jembatan bagi para investor untuk melihat langsung peluang tersebut,” tambah Gubernur.Sebagai penutup, Gubernur mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjadikan Sulawesi Selatan sebagai tujuan utama investasi yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global.

Mari kita jadikan Sulawesi Selatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau di kawasan timur Indonesia,” pungkasnya.

Reporter: Jumriati
Editor: [Media Mutiaraindotv my Id
Sumber: Dokumentasi KPw BI Sulsel & Pemprov Sulawesi Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *