Orang Tua Murid SD Inpres Maccini Sombala Keluhkan Kualitas Menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Uncategorized42 Dilihat

Orang Tua Murid SD Inpres Maccini Sombala Keluhkan Kualitas Menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Makassar, 12 November 2025 — Sejumlah orang tua murid di SD Inpres Maccini Sombala, Kota Makassar, menyampaikan keluhan terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah. Keluhan tersebut disampaikan karena beberapa menu yang disajikan dinilai kurang menarik bagi anak-anak, tidak bervariasi, bahkan sebagian mengalami penurunan kualitas rasa dan kebersihan.

Salah satu orang tua murid yang tdk mau’ di sebut namanya,mengungkapkan bahwa anak-anak sering tidak mau mengonsumsi makanan yang disediakan karena rasa dan aromanya kurang sedap, terutama pada menu ayam dan buah-buahan tertentu.

“Anak-anak sering tidak mau makan karena ayamnya keras, sudah dikasih kecap tapi kurang enak. Kadang juga telur dadarnya setengah matang, kuningnya masih meleleh, jadi anak-anak langsung tidak mau makan. Sayang sekali, makanan jadi mubazir,” ujarnya.

Selain itu,ia menyoroti masalah buah yang disajikan tanpa pembungkus plastik, khususnya melon yang memiliki aroma kuat. Ia menilai aroma melon yang terlalu dominan di dalam wadah makan membuat anak-anak enggan menyentuh makanan lain.

“Melon itu kan berair dan baunya menyebar ke ompreng. Begitu dibuka, aromanya langsung keluar, jadi anak-anak tidak mau makan. Harusnya dibungkus plastik supaya tidak bercampur baunya,” tambahnya.Ia juga menyarankan agar pihak penyedia MBG mengganti jenis buah menjadi yang lebih tahan lama dan tidak beraroma menyengat, seperti jeruk, pisang, atau lengkeng. Namun, pihak dapur disebut beralasan bahwa beberapa buah seperti lengkeng dinilai mahal.

Masalah lain yang disorot adalah menu yang kurang bervariasi. Dalam satu minggu, menu utama sering kali hanya terdiri dari ayam dan telur. “Kalau terus ayam dan telur setiap hari, anak-anak bosan. Kadang telur dadarnya setengah matang lagi. Harusnya dibuat variasi lain agar anak-anak semangat makan,” ucapnya.

Dhinda juga mengeluhkan sistem pengelolaan di dapur penyedia makanan. Menurutnya, makanan untuk ribuan siswa seharusnya dimasak dua kali — untuk jadwal masuk pagi dan siang — namun pada kenyataannya semua dimasak sekaligus.

“Harusnya dua kali dimasak, untuk pagi dan siang. Tapi kenyataannya cuma sekali dimasak, padahal pengantarannya dua kali. Akibatnya, makanan untuk anak-anak yang masuk siang sudah tidak segar lagi,” jelasnya.

Dari hasil peninjauannya ke dapur penyedia MBG menilai tenaga dan fasilitas yang ada belum memadai untuk melayani sekitar 3.000 siswa. Ia menilai hal inilah yang menyebabkan makanan sering kali tidak maksimal dari segi cita rasa maupun kebersihan.

“Saya sudah lihat langsung dapurnya. Untuk 3.000 anak, tenaga masaknya sangat kurang. Bahkan ada yang dimasak malam hari untuk disajikan pagi, hanya dipanaskan ulang,” ujarnya.

Ia menambahkan, ada sekolah lain di wilayah Antang dan Borong, Makassar, yang dinilai berhasil mengelola MBG karena melibatkan orang tua murid dan masyarakat sekitar dalam proses memasak. “Mereka punya dapur sendiri di sekolah. Orang tua yang masak, jadi makanan lebih segar, tidak ada keluhan basi atau busuk,” katanya.

Ia berharap pemerintah dapat mengevaluasi dapur-dapur penyedia MBG agar pelaksanaannya lebih efektif dan sesuai dengan tujuan awal program, yaitu memberikan makanan bergizi, bersih, dan disukai anak-anak.

“Kalau terus begini, makanan malah terbuang dan program tidak tepat sasaran. Pemerintah sebaiknya turun langsung mengevaluasi dan memberdayakan orang tua di sekolah agar kualitas makanan lebih terjamin,” tutupnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah dasar di seluruh Indonesia. Namun, di beberapa wilayah, termasuk Makassar, pelaksanaannya masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan, terutama terkait kualitas, variasi menu, dan manajemen distribusi makanan.

Penulis kaperwil Sulsel JUMRIATI Editor Media Mutiaraindotv my Id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *