Kemenag Evaluasi MQKI 2025: Sulsel Dinilai Sukses Gelar Ajang Internasional Perdana

Uncategorized31 Dilihat

Makassar — Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI melaksanakan evaluasi pelaksanaan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 yang digelar pada 1–3 Desember 2025 di Sulawesi Selatan. Evaluasi ini dilakukan sesaat setelah rangkaian pembukaan kegiatan dan diikuti jajaran pimpinan pusat hingga daerah.

Hadir dalam evaluasi tersebut Koordinator Staf Khusus Menteri Agama, Dr. Farid F. Saenong, Direktur Pesantren Dr. H. Basnang Said, Ketua PWNU Sulsel KH. Hamzah Harun Al-Rasyid, Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid, sejumlah pejabat bidang PD Pontren, Kakan Kemenag Wajo, serta pimpinan Pesantren As’adiyah selaku tuan rumah.

Dalam sesi evaluasi, Ditjen Pendis menilai penyelenggaraan MQKI 2025 berjalan sangat sukses, baik dari sisi manajemen kegiatan, dampak sosial keagamaan, hingga kontribusinya bagi perekonomian masyarakat. Ajang internasional ini tercatat sebagai penyelenggaraan perdana yang menampilkan skala besar dengan 59 kegiatan serta melibatkan lebih dari 107.000 tenaga kerja (manpower) dari berbagai sektor.

Koordinator Staf Khusus Menteri Agama, Dr. Farid Saenong, menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak yang terlibat. Ia menilai MQKI menjadi momentum penting dalam memperkenalkan khazanah keilmuan pesantren Indonesia kepada dunia.

“Ini adalah pengalaman pertama dan sangat berharga. Dukungan semua pihak menjadi energi utama bagi kesuksesan MQKI,” ujarnya.

Farid menambahkan bahwa MQKI tidak hanya menjadi arena perlombaan kitab kuning, tetapi juga sarana memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat rujukan keilmuan Islam di level global.

Direktur Pesantren, Dr. Basnang Said, menggarisbawahi dampak multidimensi dari penyelenggaraan MQKI. Ia menyebut kegiatan ini tidak hanya memperkokoh pendidikan pesantren dan tradisi keagamaan, tetapi juga memberi efek ekonomi yang signifikan.

Ribuan peserta, pendamping, dan tamu dari berbagai daerah hadir di Sulawesi Selatan, memberi dorongan besar bagi sektor perhotelan, kuliner, transportasi, hingga UMKM lokal.

“MQKI bukan hanya ajang keagamaan. Ini menjadi penggerak ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.

Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, menilai keberhasilan MQKI 2025 membuktikan kuatnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pesantren, dan masyarakat.

“Kesuksesan ini menunjukkan bahwa Sulawesi Selatan siap menjadi tuan rumah kegiatan nasional maupun internasional lainnya,” ujarnya.

Panitia pelaksana melalui Ketua Panitia Dr. Yusi Damayanti melaporkan bahwa keberhasilan rangkaian 59 kegiatan tersebut hanya dapat dicapai melalui koordinasi lintas unit, arahan pimpinan, serta dukungan pesantren dan masyarakat setempat

Evaluasi MQKI 2025 menegaskan bahwa penyelenggaraan ajang internasional perdana tersebut berjalan optimal dan meninggalkan dampak positif bagi Sulawesi Selatan. Kementerian Agama berharap pengalaman ini dapat menjadi model bagi pelaksanaan MQKI di tahun-tahun berikutnya dan semakin memperkuat peran pesantren Indonesia di kancah global.

Penulis kaperwil Sulsel JUMRIATI Editor Media Mutiaraindotv my Id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *